Senin, 27 Mei 2019
Sabtu, 18 Mei 2019
Selasa, 12 Maret 2019
Mahasiswa Kupu-Kupu
Namanya
Ikiw, biasa dipanggil orang sekitanya begitu. Nama sebenarnya panjang, hingga
harus di singkat pada kolom isian nama pas ujian nasional, adalah Muhammad
Rizky Fadhilla. Perawakan kisaran 158 hingga 160 centimeter. Dipanggil ke dunia
pada 12 Maret, dua puluh tahun yang lalu di bumi melayu, Pekanbaru. Punya kulit
coklat bak buah sawo setengah matang, dan agak pucat, tapi bukan lagi sakit
tipes. Abu-Abu? Bisa jadi.
Anak
pertama dari tiga orang bersaudara. Adiknya yang kedua tengah berkuliah di kota
hujan Bogor di salahsatu kampus ternama, IPB. Dan adiknya yang paling kecil
dimasukkan orang tuanya di sekolah pesantren di daerah Banten. Alasan mengapa
masuk IPB karena adik keduanya memang pintar, dan alasan adik terkecilnya masuk
pesantren, untuk tetap menjaga hafalan Quran nya saat ia masih di sekolah
dasar. Sedangkan ia, Rizky, kamu dimana? Masih tetap di Pakanbaru.
“Mereka
keluar daerah semua mengapa abangnya masih disini?”
“karena saya cinta Pekanbaru”, jawab rizky
dengan wajah agak meledek.
Berdarah
minang dari Ibunya, dan Jawa dari Ayahnya. Sejak dulu Rizky kecil paling dekat
dengan embahnya dikarenakan orangtuanya dulu ketika bekerja selalu menitipkan
ia di embahnya. Sebelum memutuskan berpindah tempat tinggal di kualu, panam,
Rizky dan orang tuanya berada di Sukajadi. Plot dan twist nya, tempat
tinggalnya yang dipanam sekarang dengan kampusnya yang sekarang.
Waktu
kecil ia adalah anak manusia yang sering sakit-sakitan. Itu terjadi saat ia balita.
ada saja penyakit yang ia alami. Sempat ia mengalami step (kejang demam)
sebanyak tigakali. Mitosnya jika anak mengalami kejang demam atau step lebih
dari tiga kali, otaknya akan terganggu dan menjadi bodoh. “Hampir saja..”.
Beberapa kali juga ia merasakan bagaimana
ritual pengobatan tradisional dulu yang ia alami. Seperti mandi kembang tujuh
rupa tengah malam. Tidak tau apa manfaatnya selain mengharumkan badan. Yang
pasti kesehatan. Begitu informasi yang ia dapat dari embahnya. Jika dilihat
bukan mirip pengobatan. Malah mirip
pesugihan dengan anak kecil sebagai tumbalnya. Entah lah.
Ia
seorang mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi, yang berlatar belakang –kan sekolah
menengah kejuruan teknik komputer jaringan. Sudah ahli di bidangnya pada saat
SMK, malah keluar jalur jurusan saat kuliahnya. Katanya mau tidak mau, cari
aman ketika ia dinyatakan lulus di kampus Uin Suska saat SBMPTN. “Jika tidak
kuliah memang mau ngapain lagi? Gak punya kebun untuk dibersihin. Gak punya
sawah untuk di bajak. Gak punya kebun sawit untuk di dodos, dan gak punya kebun
karet untuk di deres.” Kata ibunya.
Dengan
alasan itulah dia memutuskan mencintai jurusan yang ia geluti sekarang. Yaitu
jurnalistik. Sebenarnya ada alasan lainnya, yaitu menghindari uang kuliah yang
mahal. Jika tidak masuk di universitas negeri, dan masuk di universitas swasta,
tidak bisa dibayangkan berapa jumlah uang yang dikeluarkan untuk berkuliah.
Tiga juta limaratus ribu lah uang per semester yang dibayarkan orang tuanya
saat ini.
Rizky
di kampus dikenal bersahabat. Memang awalnya banyak yang menilai ia adalah
orang yang cuek, tetapi sebenarnya tidak begitu. Mungkin karna ia tidak mau
banyak omong tentang suatu hal, dan lebih memilih cerita hanya kepada beberapa
temannya saja. Hampir tidak ada pernah terdengar masalah terhadap
perkuliahannya selama ini. “Kuliah ini hanya mengalir mengikuti arus tetapi
tidak pasrah.” Ujarnya dengan nada percaya diri sambil meminum minuman teh
thailand.
Bukannya
hampir tanpa celah, nilai yang keluar dari KRS rizky yang bisa di bilang aman
dalam perkuliahan ini pun tak luput dari nilai C. Hal itu terjadi saat ia duduk
di semester 2. Pada saat itu matakuliah pengantar jurnalistik.
“Entah
apa yang terjadi pada ibu dosen tersebut sehingga memberikan kami nilai C. Iya
kami, hampir satu kelas yang mendapatkan C. Mungkin pas ngisi nilai ibu dosen kurang
vitamin C dan kurang konsentrasi ngisi nilainya, ya di isi C aja. Terimakasih
bu, berkatmu saya gak bisa jadi cumlaude.” ujar Rizky kesal.
Hanya
itu permasalahan nilai yang dialami Rizky saat kuliah. Sisanya ia menyelesaikan
perkuliahan dengan baik. Kegiatannya yang stagnan membuatnya melakukan hal-hal
yang itu-itu saja. Dari rumah ke kampus untuk kuliah, setelah selesai kuliah ia
langsung pulang kerumah, begitu terus hingga bisa di bilang ia adalah sosok
mahasiswa yang mampu mewakili tipikal dari mahasiswa kupu-kupu. Tetapi rizky,
mengindahkan julukan tersebut. Menurut nya, tidak masalah seorang mahasiswa
begitu. Ia berhak mengatur siklus kehidupannya. Itu hak.
Karena
ia kerap rumah-kampus kampus-rumah mungkin jika di telusuri jejak nya pada saat
itu di google maps, akan tampak seperti pola dari rute yang ia tempuh. Itu
adalah rute yang mempunyai intensitas tinggi, bila jejak-jejak kakinya
meninggalkan noda pada pencitraan bili kita lihat itu dari satelit NASA di luar
angkasa sana.
Rizky
bukannya mahasiswa yang tidak pernah mencoba organisasi internal yang ada di
dalam kampus. Ia pernah ingin masuk pada lembaga pers di kampus, sudah
mendaftar, tetapi tidak jadi. Ia juga pernah begabung di salahsatu media
pertelevisian di kampus. Tetapi ia keluar karna menurutnya merepotkan, dan
merasa perkuliahannya terganggu.
Menurutnya
menjadi mahasiswa seperti itu menghemat waktu. Jika selesai pada perkuliahan ia
bisa beristirahat dirumah atau sekedar berkumpul dengan teman hanya untuk
menghilangkan rasa capek otak akibat dari kerasnya gencaran mata kuliah yang
diberikan dosen pada mahasiswa.
Munurutnya
urusan rugi karena tidak mengikuti kegiatan internal kampus itu menjadi
persoalan personal. Tidak mengikuti kegiatan kampus bukannya menghilangkan
kegiatan membangun relasi. Dan juga tidak semua kegiatan di kampus, setiap
harinya bermanfaat dan memunculkan benefit yang lebih terhadap
anggota-anggotanya. Toh ini persoalan pribadi, ujarnya.
Ada
juga yang mengatakan mahasiswa kupu-kupu sering dibilang kuliah hanya untuk
absen. Stigma itupun melekat pada sorang Rizky. Tapi menurutnya tidak masalah,
menurutnya itu masih mending, pergi kuliah hanya untuk absen, daripada
mahasiswa yang kuliah absennya terisi tetapi orangnya tidak ada. Kaya tuyul,
mahasiswa tuyul?
Dengan
menjadi mahasiswa kupu-kupu ia dapat fokus belajar, tidak terganggu denga apapun. Tugas dari organisasi? Sepertinya itu
memberatkan bagi sebahagian mahasiswa. Terlebih untuk orang yang tidak mau
ribet seperti Rizky ini.
Mahasiswa
kupu-kupu juga menghemat biaya atas hidup dengan perkuliahan. Banyangkan harus
bolak balik kesana kemari untuk melaksanakan kegiatan organisasi. Belum lagi
biaya yang di keluarkan, pasti ada biaya saat mengikuti kegiatan organisasi.
Baik itu yang dikeluarkan untuk dirisendiri ataupun hal lain.
Walaupun
kebiasaan rizky sepulang perkuliahan hanya itu-itu saja, tetepi ia cukup
menikmati apa yang dilakukannya. Setelah pulang perkuliahann ia biasanya hanya
bermain game, menonton televisi atau sekedar mendengarkan lagu. Menurutnya itu
lebih baik ketimbang harus berfikir lagi dalam keadaan di dalam suasana
organisasi yang pastinya ribet.
Berargumen
bahwa mahasiwsa kupu-kupu itu adalah hal yang benar juga sepenuhnya salah.
Orang-orang berbda dalam mendapatkan pengalaman dalam hidupnya. Begitu pula
mahasiswa. Rizky tipikal orang yang begitu, tidak bisa kita samakan denga orang
lain yang kerap mondar mandir kampus karena kegiatan organisasi kampus atau
menjadi babu di dalamnya. Ups.
Ia,
Rizky, menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa kupu-kupu bukan berarti fungsi
sosialnya tidak berlaku dalam kehidupan sosial, karena ia mempunyai pemikiran
bahwa dalam perkuliahan haruslah sungguh-sunggu dalam menuntut ilmunya, dan
ketika lulus harus bisa mempertanggung jawabkan ilmunya yang ia dapat selama di
perkuliahan.
Selama
ini Rizky bisa dibilang menjalani perkuliahant tanpa ada satupun kesan yang
wah. Tidak seperti orang-orang yang mempunyai banyak lika-liku dalam
perkuliahannya karena beberapa hal. Menurut Rizky perkuliahannya bukannya tidak
ada likaliku, hanya satu dua pengkolan saja yang ia temui semasa berkuliah.
Sisanya hanya jalan lurus yang ia nikmati. Menurutnya lagi, satu-satunya yang
belikaliku hanyalah jalan ia pergi dari rumah ke kampus dan pulang dari kampus
ke rumah. Cuma itu. Wow.
Tidak
seperti orang perantauan, mungkin mendapat banyak cobaan, dari mulai uang
bulanan yang habis dan tak kunjung di kasih oleh orang tua di kampung, sehingga
mengganti makan malam dengan seteguk air putih dan obat sakit kepala. Hingga
permasalahan homesick karena tahun ini tidak pulang ke kampung.
Karena
itu tadi, rumah yang dekat dan pembawaan Rizky dalam hidupnya yang easygoing,
menjadikannya ia terlihat lebih menikmati sisa masa hidupnya ketimbang harus
mencari masalah yang sebenarnya mudah sekali di cari.
Sekian
dari tulisan saya, sulit sekali menemukan lika-liku dalam perkuliahan di diri
Rizky ini. Otak saya harus bekerja dua kali lebih ekstra untuk memikirkan apa
saja lika liku nya tanpa harus mengarang cerita bohong. Terlebih sekarang
liburan, bagaimana bisa membuat tugas di saat liburan tanpa kendala dengan
hal-hal lain. Semua ini demi memenuhi tugas ku. Tugas feature yang tercinta.
Ketahui Sejak Dini Tentang HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit mematikan yang bisa
menyerang siapa saja. Hingga sekarang belum ada ditemukannya obat untuk membunuh
penyakit ini. Terlebih penularan penyakit ini sangat masif karena proses
penularannya kebanyakan tidak disadari oleh orang, menjadikannya penyakit
menular yang berbahaya.
Menurut Laporan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, angka kematian akibat AIDS di Indonesia mengalami peningkatan sejak
tahun 2015. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terkait kasus
HIV/AIDS di Indonesia, memaparkan bahwa dari bulan Oktober hingga Desember 2017
lalu, jumlah orang dengan AIDS
dilaporkan sebanyak 4.725 orang, dimana persentase AIDS tertinggi pada kelompok
umur 30-39 tahun (35,2%), diikuti kelompok umur
20-29 tahun (29,5%), dan kelompok umur 40-49 tahun (17,7%). Itu banyaknya
jumlah penderita yang terdara oleh KEMENKES Republik Indonesia, belum lagi
jumlah pengidap penyakit AIDS yang belum terdata.
Penularan
penyakit AIDS bisa melalui berbagai cara. Tetapi sebelum itu kita ketahui dahulu
‘apa itu HIV/AIDS?’ . AIDS dan HIV itu sebenarnya merupakan dua hal yang
berbeda menurut pengertian. HIV
merupakan retro virus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia
dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Terjangkit virus HIV (biasanya disebut
sebagai positif HIV) tidaklah sama dengan mengidap AIDS. Banyak orang yang
positif HIV tidak menderita sakit selama bertahun-tahun. Infeksi virus inilah yang kemudian berakibat
pada menurunnya sistem kekebalan.
Seiring
dengan berkembangnya HIV dalam tubuh, virus tersebut secara perlahan
menggerogoti sistem kekebalan tubuh. Sebagai akibat lanjutannya, virus,
parasit, jamur dan bakteria yang umumnya tidak menyebabkan penyakit justru
dapat membuat seseorang yang positif HIV menjadi sakit. Hal inilah yang disebut
defisiensi kekebalan tubuh, di mana sistem tersebut tidak dapat lagi
menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit.
Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome.
AIDS menggambarkan sebuah sindrom dengan berbagai gejala dan infeksi yang
terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS sendiri disebabkan oleh
virus yang sebut HIV, Human Immunodeficiency Virus. Tingkat HIV dalam tubuh dan
timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah
berkembang menjadi AIDS. Jadi simple nya HIV merupakan virus yang menyebabkan
penyakit AIDS.
Apa gejala terkena HIV ?. Sebagian
besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak ada gejala yang
tampak setelah terjadi infeksi. Kendati infeksi HIV tidak disertai gejala awal,
seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada
orang lain. Satusatunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh
seseorang adalah melalui tes HIV.
Kapan seseorang terkena AIDS?. AIDS
dipergunakan untuk istilah tahapan infeksi HIV yang paling lanjut. Sebagian
besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan akan menunjukkan
tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun.
AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang
dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization). Pada
tahap awal penyakit HIV tidak menunjukkan
gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS. Tahap kedua meliputi
infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak kunjung sembuh. Tahap
ketiga meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung
lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru. Tahap
terakhir meliputi penyakit parasit pada otak (toksoplasmosis), infeksi jamur
kandida pada saluran tenggorokan (kandidiasis), saluran pernafasan (trachea),
batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru.
Lamanya virus HIV berkembang menjadi
AIDS pada individu bervariasi. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara
infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun,
kadang-kadang bahkan lebih lama.
Bagaimana
HIV di tularkan? HIV terdapat dalam
cairan tubuh yaitu, darah, sperma (air mani), cairan vagina dan air susu ibu.
HIV hanya ditularkan kalau cairan tubuh seseorang HIV positif masuk ke dalam
aliran darah orang lain. Kegiatan-kegiatan yang dapat menularkan HIV
diantaranya :
- Seks tanpa pengaman (seks tanpa kondom). Penularan dengan melakukan hubungan seksual dapat terjadi dari pria ke wanita atau sebaliknya, serta pada sesama jenis kelamin melalui hubungan seksual yang berisiko. Penularan HIV dapat terjadi saat hubungan seks melalui vagina, anal, maupun seks oral dengan pasangan yang terinfeksi HIV. Salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan HIV adalah menggunakan kondom saat berhubungan seks dan tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Pemakaian bersama jarum dan peralatan lain untuk menyuntik obat, tindik atau tattoo yang tidak steril. HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi. Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas, membuat seseorang memiliki risiko sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.
- Ibu dan anak selama masa kehamilan, persalinan dan menyusui. Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan HIV selama kehamilan, guna menurunkan risiko penularan HIV pada bayi.
- Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa disebabkan oleh transfusi darah. Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena kini diterapkan uji kelayakan donor, termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah untuk terinfeksi HIV.
Bagaimana HIV dapat
dicegah?. Sampai saat ini belum ada obat ataupun
vaksin untuk mencegah dan menyembuhkan infeksi HIV/AIDS. Untuk itu yang tidak
kalah penting adalah mencegah penularan HIV sejak awal. Pencegahan dapat
dilakukan dengan beberapa cara :
Pertama,
gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Jika Anda tidak mengetahui status
HIV pasangan Anda, gunakan kondom setiap kali Anda melakukan hubungan seks
vaginal, anal maupun oral. Untuk wanita, bisa menggunakan kondom wanita.
Kedua,
hindari perilaku seksual yang berisiko. Seks anal adalah aktivitas seks yang
memiliki risiko tertinggi dalam penularan HIV. Baik pelaku maupun penerima seks
anal berisiko untuk tertular HIV, namun penerima seks anal memiliki risiko
tertular lebih tinggi. Karena itu disarankan untuk melakukan hubungan seks yang
aman, serta gunakan kondom untuk mencegah penularan HIV.
Ketiga,
Hindari penggunaan jarum bekas saat menyuntikkan
obat. Penularan HIV melalui tato dan tindik juga berisiko terjadi jika memakai
jarum tato yang tidak disterilisasi dengan baik atau menggunakan tinta tato yang
terkontaminasi. Sebelum melakukan tato atau tindik, pastikan jarum steril.
Keempat,
Pre-exposure prophylaxis (PrEP), merupakan metode
pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral bagi mereka yang berisiko
tinggi tertular HIV, yaitu mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan
seksual, memiliki pasangan dengan HIV positif, menggunakan jarum suntik yang
berisiko dalam 6 bulan terakhir, atau mereka yang sering berhubungan seksual
tanpa pengaman.
Apa yang harus
dilakukan bila Anda menduga telah terekspos HIV?
Bila anda menduga bahwa anda telah terpapar HIV, sebaiknya Anda segera
menghubungi dokter/rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan HIV untuk memastikan
apakah benar Anda telah terinfeksi HIV.
Adakah obat untuk HIV?
Tidak ada obat yang dapat sepenuhnya dapat menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan
penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Kombinasi
yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat
kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda
awal terjadinya AIDS.
Terapi
antiretroviral hanya dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan
jumlah virus dalam tubuh yang terinfeksi. Antiretroviral atau ARV merupakan
obat untuk infeksi HIV yang dapat menekan perkembangan HIV dalam tubuh. ARV
sendiri berfungsi untuk menekan perkembangbiakan HIV, bukan membunuh HIV. Maka
dari itu, terapi ARV harus dijalani seumur hidup. Bila pemakaiannya dihentikan,
HIV akan berkembang dan jumlahnya akan meningkat dalam darah.
--
HIV/AIDS
memang sejatinya menjadi momok dalam kehidupan. Terlebih untuk orang yang
terdampak HIV. Banyak stigma negatif yang membuat mereka tidak percaya diri
dengan kehidupannya dan lebih memilih membiarkan penyakitnya ataupun menyerah
dengan dirinya sendiri, akibat dari tekanan-tekanan yang yang dibuat oleh
lingkungan sekitar yang tidak bisa menerima mereka. Untuk itu perlu kita
ketahui bersama tentang apa itu HIV/AIDS agar kita dapat terhindar dari
penyakit ini. Lebih baik mencegah, daripada mengobati. Deteksi HIV/AIDS sejak
dini dan hindarilah kegiatan yang beresiko menularkan HIV/AIDS.
Generasi Teknologi Jaringan Nirkabel 5G
Apa itu 5G?
5G merupakan bentuk teknologi jaringan wireles generasi ke 5 yang di gadang
memiliki kecepatan dan ke stabilan yang tinggi dari teknologi-teknologi
generasi sebelumnya. 5G merupakan kelanjutan teknologi jaringan wireless atau
nirkabel yang akan menumpang pita frekuensi-tinggi pada spektrum nirkabel
antara 30 GHz dan 300 GHz. Pita frekuensi inilah yang memungkinkan 5G
mentransmisikan data lebih besar dan lebih cepat dibandingkan pendahulunya.
1. 5G
mulai digunakan pada tahun ini (2018)
Setelah
hardware terbaru untuk 5G diputuskan, sejumlah operator mulai berlomba
menggunakannya. Salahsatunya yaitu operator yang akan pertamakali menerapkannya
adalah AT&T. Operator asal Amerika Serikat tersebut berencana menggunakan
jaringan 5G untuk kebutuhan mobile pada akhir 2018, setelah melakukan ujicoba
5G tahun lalu di beberapa kota AS.
Selain
AT&T, provider lain yang tengah bersiap mewujudkan 5G di 2018 ialah
Verizon. Rencananya, di pertengahan tahun ini mereka akan mengimplementasikan
5G di Sacramento dan California, AS.
2. Perbandingan
5G dan Generasi Sebelumnya
5G
seharusnya memiliki kecepatan paling tinggi dibandingkan generasi
sebelumnya yaitu mulai dari 1G, 2G, 3G, dan 4G. Generasi 4G diketahui memiliki
kecapatan hingga 200 Mbps (atau 100Mbps). Ibaratkan file film sebesar 1GB hanya
membutuhkan waktu selama 42 detik ketika diunduh dengan menggunakan perangkat
berbasis 4G
.
Tentusaja
teknologi 5G bisa lebih cepat dari itu. Dengan
kecepatannya yang lebih dari 1 Gbps, file film berukuran 1GB seharusnya hanya
perlu waktu sekedipan mata sampai selesai diunduh. Uji coba infrastruktur 5G
yang dilakukan SK Telecom dan KOTSA di Korea, misalnya, mencatat waktu unduh
berkas sebesar 1 GB adalah 0,4 detik.
3. Ekspetasi
dari 5G
Berkembangnya
teknologi jaringan nirkabel tentu membuat harapan teknologi masa depan yang
lebih maju. 5G digadang mempunyai keunggulan-keunggulan dari teknologi jaringan
nirkabel sebelumnya. Fasilitas keuntungan yang di sediakan oleh 5G diantaranya
:
a. Kecepatan
upload dan download yang cepat
b. Koneksi
seluler yang stabil
c. Kemanan
data para pengguna
d. Memaksimalkan
kualitas panggilan vidio dan suara
e.
Serta dukungan dan
perluasan untuk menciptakan teknologi baru seperti self driving
4. 5G
di Indonesia
Sepertinya
masyarakat indonesia yang ingin mencoba menikmati jaringan tanpa kabel 5G ini
harus banyak bersabar. Pengalaman dengan teknologi 4G bisa di jadikan contoh.
4G hadir di Indonesia dalam bentuk
ujicoba sejak pertengahan tahun 2010. Kala itu
Long Term Evolution (LTE) salahsatu standar 4G diperkenalkan oleh operator
Telkomsel. Menurut laporan Open Signal bertajuk “The State of LTE” yang mendata penetrasi 4G di setiap negara per
Juni 2017, jaringan 4G di Indonesia hanya mencakup 62,7 persen
.
Artinya,
masih banyak wilayah yang tak tercakup jaringan 4G di indonesia. Padahal, sejak
mulai diujicobakan pada 2010, jaringan 4G di Indonesia kini sudah berumur 7
tahun. Jika melihat lamanya proses kehadiran 4G itu, bukan tak mungkin orang
Indonesia akan membutuhkan waktu lama untuk benar-benar bisa merasakan
teknologi 5G.
--
Kecanggihan
teknologi tidak bisa kita hindari di dunia dengan kemajuan yang pesat ini.
Banyak teknologi yang kita terima dengan mentah, menggunakan tidak sesuai
dengan mestinya. Terlihat dari munculnya berbagai kasus yang berhubungan dengan
teknologi internet.
Kesiapan
mental dan sikap dewasa sangat di perlukan dalam menikmati teknologi mutakhir
yang di sediakan dunia, itu lebih penting ketimbang kesiapan kita menyediakan
infrastruktur yang mampu menjalankan teknologi tesebut.
Langganan:
Postingan (Atom)